Perbedaan Pola
operasi Droop dan Isochronus
12:43 PM, MnX, translate, modified
Banyak mesin turbin
gas buatan GE di lengkapi dengan dua
pilihan pola operasi : Droop atau Isochronus. Seringkali juga terdapat
switch atau layar interface operator
untuk memilih pola diantara kedua nya
Perbedaan kedua
jenis pola operasi ini seharus nya di pahami. Pada Pola Droop ( yang kebanyakan
di peruntukan pada generator turbin gas yang lebih kecil yang terhubung pada
jaringan atau sistem yang luas ) sistem kontrol bekerja secara bersamaan dengan
governor governor lain yang sedang online, dalam hal ini adalah pembangkit yang
online, dan berbagi beban secara sesuai
terhadap perubahan beban yang terjadi pada sistem. Pembagian beban di lakukan
berdasar beban dasar ( base load ) dari tiap generator tehadap keseluruhan
kapasitas beban di sistem
Bingung ? Hehe mari kita ambil
contoh
Misalkan terdapat
beberapa generator yang terhubung pada sistem jaringan dengan mode operasi
Droop dengan besaran yang sama, misalkan 4 persen speed regulation. Berdasarkan
gambar 1 dibawah, bayangkan saja salah
satunya dalah unit kita ; Unit GT#2 , dengan kemampuan 50 MW
Bayangkan Unit kita
ini terhubung dengan sistem jaringan yang memikul beban sebesar 8000 MW. Speed governor (servo) kiata akan
mengambil 50/8000 atau 0.625 % dari
tiap perubahan beban yang terjadi di sistem
Jadi misalkan Unit
GT #2 sedang di bebani 37 MW, frekwensi sistem adalah 50 Hz , kemudian terdapat
kenaikan beban sebesar 5 MW pada sistem (jadi
total 8005 MW ) Unit GT # 2 akan menaikan beban nya sebesar 0.00625 * 5
= 0.03125 MW
Sehingga Unit GT #2
akan membangkitkan daya sebesar 37 +
0.03125 = 37.03125 MW
Pembangkit
pembangkit yang lain yang juga terhubung pada sistem, dengan karakter
seting 4 % droop mereka , akan berbagi sisa kenaikan
beban yang ada di sistem tadi ( 5 - 0.03125 = 4.96875 MW ) secara sesuai.
Frekwensi - (speed
droop * frekwensi * kenaikan beban / total beban sistem ) atau dalam conto kita
50 - (0.04 * 50 * 5
/ 8000 ) = 49.9988 Hz
Jika operator
menaikan setpoint governor ( servo )
menuju steady atau langsam, maka frekwensi akan kembali ke 50 Hz dan
semua kenaikan beban sebesar 5 MW tsb akan di pikul oleh unit kita , unit GT #2
No comments:
Post a Comment