Thursday, April 18, 2013

Perbedaan pola operasi Droop dan Isochronus


Perbedaan Pola operasi Droop dan Isochronus

12:43 PM, MnX, translate, modified
Banyak mesin turbin gas buatan GE di lengkapi dengan dua  pilihan pola operasi : Droop atau Isochronus. Seringkali juga terdapat switch atau layar interface operator  untuk memilih pola diantara kedua nya 
Perbedaan kedua jenis pola operasi ini seharus nya di pahami. Pada Pola Droop ( yang kebanyakan di peruntukan pada generator turbin gas yang lebih kecil yang terhubung pada jaringan atau sistem yang luas ) sistem kontrol bekerja secara bersamaan dengan governor governor lain yang sedang online, dalam hal ini adalah pembangkit yang online, dan berbagi beban  secara sesuai terhadap perubahan beban yang terjadi pada sistem. Pembagian beban di lakukan berdasar beban dasar ( base load ) dari tiap generator tehadap keseluruhan kapasitas beban di sistem

Bingung ? Hehe mari kita ambil contoh
Misalkan terdapat beberapa generator yang terhubung pada sistem jaringan dengan mode operasi Droop dengan besaran yang sama, misalkan 4 persen speed regulation. Berdasarkan gambar 1 dibawah,  bayangkan saja salah satunya dalah unit kita ; Unit GT#2 , dengan kemampuan 50 MW
Bayangkan Unit kita ini terhubung dengan sistem jaringan yang memikul beban sebesar 8000 MW.  Speed governor (servo) kiata akan mengambil   50/8000 atau 0.625 % dari tiap perubahan beban yang terjadi di sistem
Jadi misalkan Unit GT #2 sedang di bebani 37 MW, frekwensi sistem adalah 50 Hz , kemudian terdapat kenaikan beban sebesar 5 MW pada sistem (jadi total 8005 MW ) Unit GT # 2 akan menaikan beban nya sebesar 0.00625 * 5 = 0.03125 MW
Sehingga Unit GT #2 akan membangkitkan daya sebesar  37 + 0.03125 = 37.03125 MW
Pembangkit pembangkit yang lain yang juga terhubung pada sistem, dengan karakter seting  4 %  droop mereka , akan berbagi sisa kenaikan beban yang ada di sistem tadi ( 5 - 0.03125 = 4.96875 MW ) secara sesuai.
Pada contoh diatas, saat terjadi kenaikan beban, sesuatu terjadi juga pada frekwensi sistem jaringan, misalkan frekwensi nominal sistem adalah  50 HZ , Saat terjadi kenaikan beban sebesar 5 MW pada sistem, frekwensi pada sistem juga akan Droop sebesar
Frekwensi - (speed droop * frekwensi * kenaikan beban / total beban sistem )  atau dalam conto kita
50 - (0.04 * 50 * 5 / 8000 ) = 49.9988 Hz

Jika operator menaikan setpoint governor ( servo )  menuju steady atau langsam, maka frekwensi akan kembali ke 50 Hz dan semua kenaikan beban sebesar 5 MW tsb akan di pikul oleh unit kita , unit GT #2


No comments:

Post a Comment